Jumat, 07 Oktober 2011

lingkungan makro indonesia

lingkungan makro indonesia


Lingkungan Makro Indonesia

Ekonomi
Situasi ekonomi Indonesia selama kuartal pertama tahun 2011 tampaknya menjadi tahun 2008 déjà vu.. Momentum yang kuat dalam ekonomi dalam negeri ditambah dengan kenaikan harga komoditas internasional dan domestik yang menyerupai kondisi tiga tahun lalu memotivasi judul Bank Dunia Maret 2011 Ekonomi Indonesia Triwulan - "2008 lagi?".
Laporan, yang diluncurkan di Paramadina Graduate School pada tanggal 16 Maret, memiliki dua pesan utama. Pertama, Indonesia menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat.   Pertumbuhan di kuartal keempat tahun 2010 melebihi harapan dan jauh di atas tingkat pertumbuhan rata-rata triwulanan selama sepuluh tahun terakhir. Perkiraan pertumbuhan Bank Dunia untuk 2011 telah ditingkatkan menjadi 6,4 persen, bergerak sampai ke 6,7 persen pada 2012. Neraca pembayaran arus kuat dan investasi langsung asing telah meningkat, mencapai tingkat rekor.
Pesan utama kedua dari laporan ini adalah bahwa, meskipun ini prospek ekonomi yang cerah, kenaikan harga komoditas juga membawa risiko bagi Indonesia. Banyak harga komoditas global telah kembali pada atau di atas 2008 mereka puncak Shubham Chaudhuri, Indonesia Lead Economist, World Bank, menjelaskan bahwa naiknya harga komoditas dapat membawa manfaat positif untuk GDP negara sebagai keseluruhan karena kekayaan sumber daya Indonesia.. "Namun, risiko berbohong untuk rumah tangga miskin yang mungkin sangat dipengaruhi oleh peningkatan tajam dalam biaya hidup, "ia memperingatkan. Sebagai contoh, meningkatnya inflasi harga pangan dapat menimbulkan risiko bagi kemajuan pada pengurangan kemiskinan. Shubham menambahkan bahwa di tingkat global Bank Dunia memperkirakan bahwa kenaikan harga pangan terlihat sejak Juni 2010 telah menyebabkan 44 juta lebih orang diperkirakan masuk ke dalam kemiskinan.
Risiko lain yang terkait dengan kenaikan harga komoditas adalah bahwa harga minyak yang lebih tinggi dapat menyebabkan Indonesia untuk membelanjakan lebih banyak pada subsidi bahan bakar. Memang, subsidi BBM telah melebihi pengeluaran alokasi anggaran asli dalam enam dari tujuh tahun terakhir. Ini pengeluaran subsidi bahan bakar bukan dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran pada program-program perlindungan sosial atau pembangunan infrastruktur, yang merupakan salah satu faktor utama menahan potensi pertumbuhan Indonesia. Selama peluncuran laporan, Chatib Basri, dari Komite Ekonomi Nasional Presiden Republik Indonesia, juga menyatakan keprihatinan bahwa masalah fiskal atau inflasi terkait dengan kenaikan harga minyak juga dapat memicu modal mengalir keluar dari Indonesia, terutama dari obligasi pemerintah .
Laporan ini juga menyoroti munculnya kelas pendapatan menengah di Indonesia. Dari tahun 2003 hingga 2010 sekitar 7 juta orang per tahun telah pindah ke kelas pendapatan menengah, didefinisikan sebagai segmen masyarakat dengan pengeluaran US $ 2 sampai US $ 20 per hari. Shubham menjelaskan bahwa Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari permintaan konsumen meningkatnya populasi menengah tumbuh pendapatan. Pada saat yang sama permintaan untuk barang publik cenderung bergeser ke kualitas yang lebih baik dan layanan yang lebih canggih di bidang kesehatan dan pendidikan tersier. Dia menambahkan bahwa, "Kebijakan juga perlu diletakkan di tempat untuk memenuhi harapan kelas tengah meningkatnya kesempatan kerja produktif." Mohammad Ikhsan, penasihat khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, berkomentar bahwa kelas pendapatan menengah akan mengubah lanskap perumusan kebijakan di masa depan.


Politik

Politik Indonesia terjadi dalam kerangka presiden demokratis perwakilan republik , dimana Presiden Indonesia adalah baik kepala negara dan kepala pemerintahan , dan dari sistem multi-partai . Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang baik di pemerintah dan dua Dewan Perwakilan Rakyat. Para peradilan adalah independen dari eksekutif dan legislatif. Para UUD 1945 yang disediakan untuk pemisahan terbatas eksekutif , legislatif , dan yudikatif kekuasaan. Sistem pemerintahan telah digambarkan sebagai "presiden dengan karakteristik parlemen." Setelah kerusuhan Mei 1998 Bahasa Indonesia dan pengunduran diri Presiden Soeharto , reformasi politik beberapa diatur dalam gerak melalui amandemen Konstitusi Indonesia , yang mengakibatkan perubahan untuk semua cabang pemerintahan.

Social dan Budaya
Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia. Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia.
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN DEWASA INI
Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
Penerapan teknologi majuPenerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment scarcity)
Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.
Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat.
Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk.

Teknologi

Sejak tahun 1976, Indonesia telah memasuki era indormasi modern dengan beroperasinya SKSD PALAPA I. Di era informasi ini, TI dan TK memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Perkembangan TI dan TK dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan TI dan TK yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi dengan segala dampak positif dan negatifnya ke masyarakat Indonesia. Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya. Seperti ramalan dan pandangan para cendikiawan tentang pendidikan di masa depan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.

Hukum

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Geografi
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Demografi
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.
Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar